Analisis Indeks Kekeringan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT)
DOI:
https://doi.org/10.61078/jsi.v1i1.4Keywords:
Kekeringan, Standardized Precipitation Index, Curah Hujan, Nusa Tenggara Timur (NTT)Abstract
Penelitian ini membahas tentang indeks kekeringan pada Provinsi Nusa Tenggara Timur berdasarkan data hujan historis dan data hujan proyeksi dengan tujuan untuk dapat mengetahui gambaran kondisi kekeringan pada Provinsi Nusa Tenggara Timur dan dapat memperkirakan resiko kekeringan yang terjadi di wilayah tersebut pada masa mendatang. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode Standardized Precipitation Index (SPI), dengan input data curah hujan historis selama 17 tahun (awal tahun 2004 sampai akhir tahun 2020) dan data curah hujan proyeksi selama 30 tahun terakhir abad ke-21 (awal tahun 2071 sampai akhir tahun 2100). Proses perhitungan nilai indeks SPI dilakukan secara otomatis dengan bantuan software SPI Generator v 1.7.5. Hasil nilai SPI berdasarkan data hujan historis menggambarkan kondisi kekeringan di Provinsi NTT masih relatif normal, tetapi ada daerah seperti Kabupaten Belu yang beresiko cukup tinggi mengalami kekeringan. Dari hasil nilai SPI berdasarkan data historis pula, dapat ditentukan periode SPI prioritas yang merupakan periode yang terbaik dalam menggambarkan kondisi kekeringan di lapangan. Kemudian hasil nilai SPI berdasarkan data hujan proyeksi menggambarkan kondisi NTT pada masa mendatang, yang memiliki kondisi (indeks) yang lebih kering dibandingkan dengan indeks SPI berdasarkan data historis.